Welcome to d-Blog

Wednesday, December 22, 2010

Special untuk Hari Ibu


Happy Mother’s Day / Selamat Hari Ibu

Hari Ibu
Hari Ibu adalah hari peringatan/ perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anaknya, maupun lingkungan sosialnya.

Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebas-tugaskankan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.

Di Indonesia hari ini dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.




Puisi Hari Ibu
IBU yang selalu diRINDU

Doa ibu menyentuh kalbu
Memberi sahdu di kehidupanku yang haru
Aku malu dan tidak tahu
Betapa pengobananmu penuh luka & biru

Oh ibu, maafkan anakmu
Aku berjanji akan membahagiakan ibu
Dengan segenap jiwa ragaku
Untuk satu tujuan hidupku

Oh ibu, doakan anakmu
doamu selalu ada dalam denyut nadiku
Oh ibu, ridhoilah jalanku
Ridhomu memberikan kemudahan dalam hidupku

Ya Tuhan, ampuni dosa-dosa ibuku
Orang yang telah melahirkanku
Ya Tuhan, masukkanlah ibuku kedalam surgamu
Orang yang telah berjuang untuk hidupku

---------------------------------------------------
Tata Sutabri - anakmu yang berdosa


(Story of Appreciation) Kisah Penghargaan
Seorang pemuda lulusan akademis terbaik melamar pekerjaan sebagai seorang manager di sebuah perusahaan besar.

Dia telah melewati interview awal, Direktur yang akan melakukan interview akhir dan menentukan putusannya

Sang Direktur melihat dari CV dan menemukan prestasi akademis yang luar biasa, sejak dari sekolah dasar hingga tingkat sarjana, tak pernah sekalipun si Pemuda mendapat nilai buruk.

Sang Direktur bertanya, "Apakah engkau memperoleh bea siswa dari sekolah?", dan si Pemuda menjawab "belum pernah".

Sang Direktur bertanya, "Ayahmu yang membiayai sekolahmu?", si Pemuda menjawab, "Ayahku meninggal saat aku masih bayi, Ibuku yang membayarkan uang sekolahnya".

Sang Direktur bertanya, "Dimana ibumu bekerja?", si Pemuda menjawab, "Ibuku bekerja sebagai tukang cuci pakaian". Kemudian, sang Direktur meminta si Pemuda memperlihatkan tangannya, yang kemudian menunjukkan sepasang tangannya yang halus dan lembut.

Sang Direktur bertanya, "Apakah selama ini engkau membantu ibumu mencucikan pakaian?". Si Pemuda berkata, "Tidak pernah. Ibuku selalu memintaku untuk belajar dan rajin membaca buku, lagipula ibuku dapat mencuci pakaian lebih cepat dari yang dapat kulakukan".

Sang Direktur berkata, "Aku punya satu permintaan, jika kau pulang nanti, coba bersihkan tangan ibumu, dan temui aku lagi besok pagi".

Si Pemuda merasa bahwa kesempatannya mendapat pekerjaan tsb sangat berpeluang, jadi dia segera pulang, dan dengan penuh senang ingin membersihkan tangan ibunya.

Ibunya merasa heran dan senang bercampur-baur, tapi ia tetap julurkan tangannya kepada sang anak.

Si Pemuda membersihkan tangan ibunya dengan pelan, sambil berlinang air mata. Ini pertama kalinya ia mengetahui betapa tangan ibunya begitu keriput, dan penuh goresan luka. Beberapa luka masih begitu pedih, sehingga membuat tubuh ibunya menggigil saat dibersihkan dengan air.

Baru pertama kali ini si Pemuda menyadari bahwa inilah sepasang tangan yang tiap hari mencuci pakaian demi uang sekolahnya, luka-luka goresan itu adalah harga yang dibayar oleh sang ibu untuk pendidikan dan masa depannya

Setelah selesai membersihkan tangan ibunya, si Pemuda diam-diam mencucikan semua sisa pakaian tsb.

Malam itu, keduanya bercakap-cakap lama sekali.

Sang Direktur melihat linangan air mata si Pemuda, dan bertanya: "Bisa kau ceritakan apa yang telah kau lakukan dan pelajari di rumahmu kemarin.?"

Si Pemuda menjawab, "Aku membersihkan tangan ibuku, dan juga menyelesaikan sisa cucian pakaian".

Sang Direktur berkata, "coba ceritakan apa perasaanmu."

Si Pemuda berkata,
"Pertama, aku sekarang mengerti arti penghargaan, tanpa ibuku, tiada keberhasilan bagiku hari ini.
Kedua, aku telah bekerja bersama ibuku, dan sekarang mengerti sulitnya untuk menyelesaikan sesuatu dengan sempurna.
Ketiga, aku menyadari pentingnya nilai kekeluargaan."

Sang Direktur berkata, "Itulah yang kuminta, aku ingin mempekerjakan orang yang bisa menghargai bantuan orang lain, seseorang yang bisa memahami sulitnya menyelesaikan suatu tugas, dan seseorang yang tidak melulu mengukur uang sebagai patokan karirnya. Engkau diterima bekerja." 


I Love You Mom, Selamat Hari Ibu.

Sumber : Kaskus.us

0 komentar:

Post a Comment

Emoticons for Chat Zone

http://www.smileycodes.info :a http://www.smileycodes.info :b http://www.smileycodes.info :c http://www.smileycodes.info :d http://www.smileycodes.info :e http://www.smileycodes.info :f http://www.smileycodes.info :g http://www.smileycodes.info :h http://www.smileycodes.info :i http://www.smileycodes.info :j
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting